Manfaat Kandungan senyawa alliin pada Stepanot Ungu

Stepanot Ungu Berdasarkan technical data report for Ajos sacha 2006, P. alliaceum mengandung senyawa sulfur yang mirip dengan kandungan bawang putih, yang di dominasi oleh senyawa allin dan sulfide alil. Tanaman ini selain berada di Indonesian juga telah tersebar di seluruh negara di dunia. Dari penelitian-penelitian sebelumnya banyak sekali yang menyebutkan kegunaan dan aksi dari tanaman ini, diantaranya sebagai anti fungal (Rana dkk, 1999), sebagai anti mikroba (Ganapaty & Beknal, 2004)

Mekanisme dari senyawa allin dan sulfida alil dapat menekan kegiatan hepatic dan lipogenik pada enzim cholesterogenic seperti enzim malat , sintesis asam lemak, glukosa – 6 fosfat dehidrogenase dan 3 – hydroxy – 3 – methylglutaryl – CoA ( HMG – CoA ) reduktase (Srinivasan, 1995). Penelitian lain juga menyebutkan bahwa penurunan kadar kolesterol juga disebabkan karena daun P. alliceumm mempunyai efek antioksidan karena mempunyai kandungan senyawa antosianin (Scogin, 1980).

Antioksidan adalah zat yang dapat menunda reaksi antioksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid (Koolman & Roehm, 2005). Mekanisme antioksidan yaitu sebagai pemberi atom hydrogen dan salah satu contoh antioksidan ini adalah flavonoid. Flavonoid dapat menghambat sekresi hepatosit apolipoprotein B yang merupakan protein utama pembentul LDL dengan mekanisme menghambat sintesis acyl coA cholesterol acyltransferase (ACAT) dan mengurangi aktifitas microsomal trigliserida transfer protein (MTTP) (Marks, 2005).

Selain mengandung senyawa allin dan sulfide alil P. alliaceum juga mengandung beberapa senyawa lain seperti yang di laporkan Taylor (2006) yaitu: 24-etil-cholest-7-en-3-beta-ol, 3-beta-hydroxyurs-18-en-27-oic acid, alliin, sulfida alil, alpha 4-hydroxy-9-metoksi-lapachone, alpha 9-methoxylapachone, apigenins, asam aspartat, beta-sitosterol, beta amyrin, asam beta-peltoboykinolic, cosmosiin, cyanidin-3-o-beta-d-rutinoside, daucosterol, sulfida dialil, 1-2: 3-vinil-dithi-4-ene, 1-2: 3-vinil-dithi-5-ena, dithiacyclopentene, dotriacontan-1-ol, fucosterol, asam glutamat, glycyrrhetol, hentriacontanes, hexacosan-1-ol, hexatriacontans, leusin, luteolin, n-nonacosane, octacosan-1-ol, pentatriacont-1-en-17-ol, scutellarein-7-o-beta-d- glukuronat, stigmasterol, triacontan-1-ol, sulfida trialil, trithiacyclohexene, n-tritriacontane, dan asam urso.

Baca : Pencernaan lemak di dalam tubuh menurut para ahli

Menurut Apparao dkk (1981), secara taksonomi penggolongan stepanot ungu (Pseudocalymma alliaceum) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae Ordo : Scrophulariales
Famili : Bignoniaceae Genus : Pseudocalymma
Spesies : Pseudocalymma alliaceum

Bunga Stepanot Ungu sering disebut dengan Garlic vine atau dengan bahasa laitn disebut Mansoa Alliacea merupakan jenis bunga yang berasal dari sekitar negara Amereka Selatan bagian utara. Merupakan salah satu jenis bunga yang cukup unik. Bentuk bunga ini menyerupai terompet dengan batang pohon yang merambat, dan tumbuh dengan ketinggian mencapai satu meter

Ekstrak stepanot ungu memiliki kandungan senyawa alliin dan berbagai senyawa sulfida allil dengan mekanisme kerja menghambat penyerapan kolestrol di usus.

Tag: , , ,

Diposting oleh Ulya


This article has 1 comment

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *