Pupuk Nitrogen Azolla Sangat Menguntungkan Petani

Bagi sebagian petani padi keberadaan Azolla yang melimpah di sawahnya adalah sebuah gulma atau tanaman yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman padi. Azolla sering dijumpai terapung di perairan sawah ataupun kolam ikan yang habitatnya dekat dengan sawah, karena dianggap mengganggu keberadaannya tak jarang petani hanya menumpuk dan membuangnya begitu saja. Padahal bila dimanfaatkan sebagai pupuk hijau, azolla dapat menjadi sumber Nitrogen (N) dalam tanah karena kemampuannya bersimbiosis dengan bakteri biru-hijau Anabaena azollae dan mengikat N lansung dari udara sehingga dapat menekan penggunaan pupuk Urea bagi tanaman. Meski sudah diperkenalkan dan dipopulerkan sejak awal tahun 1990an, ternyata masih belum banyak petani yang memanfaatkan azolla untuk usaha pertanian sebagai pupuk nitrogen azolla

Tanaman azolla

Azolla adalah paku air mini berukuran 3 sampai 4 cm yang bersimbiosis dengan Cyanobacteria pemfiksasi N2: Anabaena azollae.

Simbiosis ini menyebabkan tanaman azolla memiliki kualitas nutrisi yang baik. Azolla sudah berabad-abad digunakan di China dan Vietnam dan sekarang sudah diperjual belikan sebagai bahan pembuat pupuk hijau di India. Distribusi azolla sangat luas dan hampir ditemukan di seluruh benua (Amerika, Afrika, Eropa dan Asia) karena dapat tumbuh secara alami.

Berdasarkan klasifikasi ilmiah, azolla masuk ke dalam Kelas: Pteridopsida; Ordo: Salviniales; Famili: Salviniaceae. Terdapat beberapa jenis (spesies) tanaman azolla yang tersebar di seluruh dunia, antara lain: Azolla japanica, A. filiculoides, A. pinnata (Asia); A. nilotica (Afrika); A. caroliniana, A. mexicana, A. microphylla (Amerika); A. rubra (Eropa). Pada kondisi optimal azolla akan tumbuh baik dengan laju pertumbuhan 35% tiap hari. Nilai nutrisi Azolla mengandung kadar protein tinggi antara 24- 30%. Kandungan asam amino essensial, terutama lisin 0,42% lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrat jagung, dedak, dan beras pecah. Azolla memang sudah tidak diragukan lagi konstribusinya dalam memengaruhi peningkatan tanaman, terutama padi. Hal ini telah dibuktikan dibeberpa tempat dan beberapa negara. pupuk nitrogen azolla Konstribusi terbesar azolla adalah dengan menjaga hasil panen tetap tinggi.

Kemampuan azolla sebagai sumber penyumbang Nitrogen (N)

Dari beberapa penelitian diperoleh bahwa laju pertumbuhan azolla adalah 0,355-0,390 gram per hari (di laboratorium) dan 0,144-0,860 gram per hari (di lapangan). Pada umumnya biomassa azolla maksimum tercapai setelah 14-28 hari setelah inokulasi. Dari hasil penelitian BATAN diketahui bahwa azolla yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae dapat memfiksasi N2 di udara sebesar 70-90% dan terakumulasi dapat digunakan sebagai sumber N bagi tanaman. Dengan melakukan inokulasi 200 gr azolla segar per m2 pada tanaman, maka setelah 3 minggu azolla tersebut akan menutupi seluruh permukaan lahan tempat azolla tersebut ditumbuhkan. Dalam keadaan ini dapat dihasilkan 30-45 kg N/ha berarti sama dengan 100 kg urea. Ditemukan juga bahwa azolla tumbuh kembang lebih baik pada musim penghujan daripada musim kemarau.

Prospek azolla sebagai pupuk hijau sumber nutrisi tanaman

Azolla dapat digunakan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman karena di dalamnya mengandung banyak unsur makro dan mikro walaupun dalam jumlah yang relatif sedikit. Dari sudut pandang lain, penggunaan azolla merupakan langkah awal menuju ke arah pertanian organik karena dengan penambahan azolla ke dalam tanah dalam jangka waktu lama diharapkan akan dapat meningkatkan hasil dan memperbaiki sifat fisika, kimia serta biologi tanah. Namun cara ini tergolong sedikit lama karena padatan azolla yang dibenamkan ke dalam media tanam harus melalui proses dekomposisi bahan organic terlebih dahulu sebelum dapat digunakan oleh tanaman, maka dari itu untuk mempercepat penggunaan nutrisi yang terdapat dalam padatan azolla dibuatlah ekstrak azolla yang mempunyai C/N rasio lebih rendah (9-13) dan pemberian ekstrak ke dalam media tanam dapat langsung dipergunakan tanaman tanpa harus menunggu proses dekomposisi.

Pembuatan ekstrak azolla diharapkan dapat penyediaan hara dapat langsung digunakan oleh tanaman, karena masih terkandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman baik dengan pemberian langsung ke dalam media tanam maupun sebagai pupuk daun yang diberikan dengan cara penyemprotan.

Berdasarkan komposisi kimia tersebut, azolla bisa digunakan sebagai pupuk untuk mempertahankan kesuburan tanah. Setiap hektar areal memerlukan azolla sejumlah 20 ton dalam bentuk segar, atau 6-7 ton berupa kompos (kadar air 15 persen) atau sekitar 1 ton dalam keadaan kering. Bila azolla diberikan secara rutin setiap musim tanam, maka suatu saat tanah itu tidak memerlukan pupuk buatan lagi. Hal itu dimungkinkan, karena pada penebaran pertama 1/4 bagian unsur yang dikandung azolla langsung dimanfaatkan oleh tanah. Seperempat bagian ini, setara dengan 65 Kg pupuk Urea. Pada musim tanam ke-2 dan ke-3, azolla mensubstitusikan 1/4-1/3 dosis pemupukan (untuk tanaman semusim). Dibanding pupuk buatan, azolla memang lebih ramah lingkungan karena kemampuannya mengikat Nitrogen langsung dari udara sebagai pupuk nitrogen azolla

Pembuatan pupuk azolla secara sederana

  1. Pupuk hijau azolla
  2. Azolla segar ditimbang sebanyak 1 kg dan dikeringanginkan kurang lebih selama 2 hari dengan tujuan agar mengurangi air yang menetes;
  3. Azolla ditambah 50 ml air dan diblender sampai halus;
  4. Jus azolla diperas dan disaring hingga ampas dan ekstrak terpisah;
  5. Ekstrak azolla disaring kembali dengan kain kassa atau kain halus hingga tidak ada sisa ampas yang bercampur;
  6. Akan didapatkan kurang lebih 750 ml ekstrak azolla dan kurang lebih 250 gram ampas azolla;
  7. Ekstrak dan ampas azolla dapat langsung diaplikasikan.

POC (Pupuk Organik Cair) azolla

  1. Azolla segar ditimbang sebanyak 1 kg dan dikeringanginkan kurang lebih selama 2 hari dengan tujuan agar mengurangi air yang menetes;
  2. Tambahkan 1 ons gula merah, EM4 atau MOL kurang lebih 10 ml, air secukupnya dan aduk hingga merata;
  3. Semua bahan dimasukkan ke dalam botol plastik dan tutup rapat, difermentasikan selama 1 minggu (buka tutup setiap hari untuk melepas gas fermentasi);
  4. Setelah terfermentasi sempurna, POC akan beraroma seperti tape dan siap dipanen;
  5. Sebelum diaplikasikan, sebaiknya POC disaring hingga ampasnya terpisah. Ampas POC dapat langsung ditebarkan pada media tanam sebagai pupuk padat sedangkan aplikasi POC yaitu melarutkan 10 ml POC dengan 1 liter air dan semprotkan atau siramkan ke media tanam.

Kompos Azolla (pupuk nitrogen azolla)

  1. Azolla segar ditata dalam wadah komposter setebal 10 cm;
  2. Taburkan bekatul secara merata;
  3. Semprot dengan larutan EM4 + gula merah secara merata;
  4. Tumpuk kembali dengan azolla segar setebal 10 cm, ulangi lagi tahap 2 dan 3;
  5. Tutup rapat komposter dan fermantasikan selama 1 minggu;
  6. Sebelum diaplikasikan, kompos azolla sebaiknya dikering anginkan sampai benar-benar kering;
  7. Kompos azolla siap dicampurkan ke media tanam. pupuk nitrogen azolla

Tags: , , , , , , , , ,

Diposting oleh Ulya


Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *