

Penggunaan Pupuk Bio Organik Azolla Untuk Padi Organik
Ketergantungan penggunaan pupuk an-organik (Urea) pada budidaya padi sawah oleh petani merupakan masalah yang perlu dipecahkan karena petani belum memiliki altematif lain untuk memupuk tanarnan padi . Namun saat ini dengan harga urea yang tinggi banyak petani mengeluh dan ada kecenderungan untuk mengurangi rekomendasi pemberian pupuk di sawah. Perilaku ini akan menyebabkan pertumbuhan dan produksi padi terganggu, dan lebih luas lagi akan mempengaruhi keamanan pangan nasional. Kendala tersebut dapat diatasi dengan penggunaan pupuk organik Azolla untuk mengurangi ketergantungan pupuk an-organik serta dapat menjaga kondisi tanah serta dapat menuju pada sistim pertanian yang berkelanjutan.
Azolla merupakan tanaman paku air yang banyak tumbuh di lahan sawah yang bersifat menguntungkan. Azolla selama hidupnya bersimbiosis mutualistis dengan ganggang hijau biru (Anabaena azollae), yang mampu memfiksasi nitrogen (N2). Kemampuan simbiosis Azolla anabaena untuk mereduksi nitrogen dari atmosfer menjadi amonia melalui enzim denitrogenase telah dibuktikan cukup efektif dibandingkan jenis simbiotik lain pada kadar nitrogen lingkungan air yang rendah. Jumlah unsur nitrogen yang dapat ditambat melalui simbiosis Azolla – Anabaena azollae cukup tinggi. Pengukuran besarnya aktivitas penambatan gas nitrogen menunjukkan bahwa simbiosis Azolla – Anabaena azollae dapat menambat N2 sebesar 7,2 – 7,8 mg N2 per gram berat/kering. Pada kondisi pertumbuhan Azolla yang baik dapat dihasilkan 335 – 675 kg N2/Ha/th setara dengan 333 ton berat basah Azolla sp, dengan kandungan nitrogen sebesar 840 kg per hektar luas tanah ( Sugiharto dalam Maftuchah,1998).
Penerapan teknologi pupuk organik Azolla pada padi sawah bertujuan untuk mengurangi penggunaan pupuk an-organik (Urea) dan meningkatkan produksi tanaman padi di lahan sawah. Selain itu dapat mengurangi biaya produksi pengolahan tanah dan penggunaan pupuk
Keuntungan Menggunakan Pupuk Bio Azolla
Pemakaian pupuk organik Azolla pada budidaya padi sawah telah memberikan beberapa keuntungan:
- Mengurangi penggunaan pupuk kimia khususnya pupuk N.
- Meningkatakan pendapatan petani karena lebih efisien dalam biaya pengelolaan budidaya padi sawah.
- Meningkatkan kualitas mutu gabah .
- Dalam jangka panjang akan menguntungkan kondisi tanah menuju sistim pertanian yang berkelanjutan.
Pemakaian bahan an-organik (pupuk pabrik) tidak dianjurkan diterapkan terusmenerus tanpa digabung dengan bahan organik. Pemberian bahan an-organik dalam jangka panjang pada tanah sawah menyebabkan keseimbangan hara disawah terganggu. Bahan an-organik dalam tanah bersifat meracuni bagi kehidupan mikroba tanah. Mikroba yang peka akan mati sedangkan mikroba yang tahan cenderung menjadi malas untuk menguraiakan bahan
organik Dalam jangka panjang berakibat tanah kehilangan mikroba berguna, dan akibatnya tanah sawah kurang subur, mengeras dan pada musim kemarau retak-retak.
Pupuk organik yang mudah diperoleh di sawah adalah tanaman paku air yang disebut dengan Azolla. Tanaman azolla bersimbiosis dengan sejenis algae yaitu Anabaena, yang dapat mengikat Nitrogen(N) secara alami.
Anabaena mampu menambat nitrogen udara dan akan melepaskan N ini ke tempat inangnya dan media air sawah. Shinju tanaman azolla sebagai inang menjadi sangat cepat pertumbuhan dan perkembang biakannya, dalam waktu 3-5 hari berat segar azolla bertambah 2 kali lipat.
Bila inokulum azolla ditaburkan 100 gr/m2 dalam kondisi normal akan tumbuh dan berkembang mencapai 15- 20 ton dalam 20 hari untuk luasan 1 hektar.
Dekomposisi azolla sangat cepat (3-6 minggu) dengan melepas 56 – 80% Nitrogen ke dalam tanah. Sepuluh ton azolla segar setara dengan 50 Kg Urea.
Penerapan Pupuk Organik Azolla
Penerapan teknologi pupuk organik azolla pada padi sawah bertujuan untuk mengurangi penggunaan pupuk an-organik (Urea), meningkatkan produksi tanaman padi dilahan sawah. Selain itu dapat mengurangi biaya produksi pengelohan tanah dan penggunaan pupuk.
Penerapan paket teknologi ini dapat bermanfaat bagi petani padi sawah dalam hal:
1) Memperbaiki dan menjaga kondisi tanah dalam jangka panjang.
2) Efisiensi biaya pengolahan tanah.
3) Meningkatkan skala usaha tani dilahan sawah.
4) Menurunkan pengunaan pupuk an-organik.
Cara Pertumbuhan Azolla
Azolla dapat berkembang biak dengan beberapa cara yaitu secara vegetatif dan secara generatif. Pada perbanyakan secara vegetatif, cabang-cabang sisi memisahkan diri dari cabang utama atau batang induk, diikuti oleh pembentukan lapisan penutup luka akibat pemisahan.
Selanjutnya cabang-cabang sisi yang memisah tumbuh menjadi tanaman dewasa yang bisa membentuk cabang-cabang baru. Perbanyakan secara vegetatif ini sangat cepat dengan waktu ganda (doubling time) biomasa sekitar 4 -5 hari. Dari tumbuhan yang memisahkan diri ini sampai menjadi azolla, memerlukan waktu 10-15 hari. Asosiasi antara Azolla dengan Anabaena azollae terjadi pada rongga pangkal daun tanaman Azolla ( dorsal leaf lobes).
Pada proses asosiasi ini penambatan N2 udaradilakukan oleh ganggang biru (Anabaena azollae) dan N2 yang ditambat dilakukan pada tanaman Azolla sp. Dibagian tengah dekat pangkal pada sisi bawah daun atas tanaman Azolla , terdapat rongga daun, yang dibentuk dalam lapisan epidermis. Di dalam rongga daun Azolla, ganggang biru berada pada lender yang mengisi rongga tersebut. Lendir itu agaknya disekresikan oleh bulu-bulu yang terdapat di dalam rongga ( peter et.al 1979 dalam Sugiharto,1985).
Proses fiksasi N2 terjadi pada mikrosimbion Anabaena azollae, dengan sebagian besar energi yang disuplai dari tanaman inang Azolla sp. Nitrogen diikat oleh mikro simbion dan diberikan kepada tanaman inang, selanjutnya tanaman inang mengubah nitrogen tersebut dalam bentuk asam amino. Diduga sebagian asam amino tersebut disuplaikan kembali dari tanaman ( Ladha dan Watanabe, 1987).
Hara dan Aasam Amino yang terkandung di dalam azolla
Untuk pemupukan padi sawah, Azolla diperbanyak secara intercroping dun hiomasa Azolla dibenamkan. Setelah dibenamkan Azolla segar terdekomposisi dan melepaskan hara nitrogen dan hara lain. Pada mineralisasi ini tersedia hara untuk pertanaman saat ini, maupun pertanaman berikutnya. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa, sebayak 70% N-Azolla dilepaskan selama dekomposisi dua hari pertama, setelah itu mineralisasi berlangsung lambat.
Hasil penelitian Suharjono dkk (1994) pada jenis padi IR 64, menunjukkan hasil peningkatan gabah padi nyata. Pemupukan azolla disawah dapat pula memakai kompos azolla. Hasil penelitian mahasiswa kami menunjukkan bahwa pemupukan kompos azolla berpengaruh nyata terhadap peningkatan hasil gabah panen padi.
Aplikasi azolla di sawah dapat melalui dua cara, yaitu disebar langsung dan dibenamkan. Sebelum digunakan untuk pemupukan, azolla diperbanyak pada kolam khusus. Bibit yang dipakai umur masih muda, yaitu 2 minggu, karena akan mempengaruhi pada produktifitas (Jarot dkk. 1999). Pemberian pupuk tambahan seperti N, P dan K sangat penting, karena hal ini akan memacu pertumbuhan bibit azolla (Hidayati dkk, 1999).
Setelah cukup jumlah azolla disebar atau dibenam disawah dengan frekwensi empat kali, yaitu saat pengelolahan tanah pertama dan kedua, saat penyiangan kesatu dan kedua. Dengan cara demikian dapat menghemat pupuk urea 60 – 80% dari total kebutuhan pertumbuhan padi.

Tingkat Adopsi dan Difusi terhadap Teknologi Aplikasi Pupuk Organik Azolla
Evaluasi tingkat adopsi petani terhadap teknologi aplikasi pupuk organik Azolla digunakan pendekatan hubungan sifat-sifat inovasi ( teknologi pupuk organik Azolla), intensitas komunikasi, hubungan social dengan tingkat adopsi petani. Faktor tentang sifat-sifat inovasi aplikasi pupuk organik Azolla , yaitu kemungkinan adanya hubungan sifat-sifat inovasi terhadap tingkat adopsi petani. Sifat inovasi teknologi pupuk organik Azolla dilihat dari kemanfaatan relatif teknologi pupuk organik (relative advantage), berhubungan dengan situasi petani Compatility), kekompleksan (Complexitiy), dapat dicoba (iriality) dan dapat diamati dengan cepat hasil-hasilnya (observality).
Dari hasil analisa hubungan sifat-sifat inovasi teknologi pupuk organik dengan tingkat adopsi petani menunjukkan terdapat hubungan nyata dan adopsi tinggi, artinya bahwa teknologi pupuk organik Azolla telah benar-benar dapat memperbaiki pertumbuhan, mengurangi pupuk an-organik (Urea) karena Azolla dapat memfiksasi nitrogen dari udara, Azolla juga memberikan dampak positif dari proses dekomposisi pada bagian bawah setelah dibenamkan pada lahan .
Faktor tentang hubungan sosial petani dengan tingkat adopsi teknologi aplikasi pupuk organik Azolla, bahwa hubungan social menekankan kepada kedekatan hubungan atau kekerabatan antara petani dengan petani lainnya, yang dicirikan dari kejadian saling berkomunikasi dan saling bercerita secara terbuka dan saling membantu.
Dari hasil analisis hubungan sosial dengan tingkat adopsi petani terhadap teknologi aplikasi pupuk organik Azolla adalah hubungan nyata dan adopsi tinggi. Keadaan ini disebabkan pada hubungan jarak social secara dekat atau akan memungkinkan segala sesuatu dibicarakan secara terbuka dan terjadinya toleransi yang tinggi. Petani mau mencoba untuk menerapkan penggunaan teknologi aplikasi pupuk organik Azolla. Hasil analisa faktor luas garapan petani dengan penggunaan teknologi baru menunjukkan petani yang berlahan luas dengan tingkat adopsi petani terhadap teknologi pupuk organik tidak ada hubungan yang nyata, tetapi adopsi tinggi.
Kesimpulan
- Penggunaan pupuk organik Azolla pada padi sawah lebih menguntungkan karena lebih efisien penggunaan tenaga kerja yaitu tenaga menyiangi dan tenaga pengelolaan lahan.
- Menghasilkan padi yang berkualitas baik.
- Mengurangi pemakaian pupuk an-organik, sehingga lebih efisien biaya pemupukan dan menjaga kondisi tanah.
- Teknologi alternative untuk mengurangi penggunaan pupuk dan dalam jangka waktu yang panjang akan menguntungkan kondisi tanah menuju sistem pertanian yang berkelanjutan.
Sumber Catatan ini dari Ikip Laily K., Syarif H., Misbah R., Aplikasi Teknologi Pupuk Organik
Tags: Beras Organik, Bio Farm Organik, Petani Organik, Produksi Tanaman Padi Organik, Pupuk Organik Azolla, Pupuk Untuk Beras Organik, Teknologi Pupuk Organik