Pengertian Ekstraksi Menurut Para Ahli

Ekstraksi adalah pemisahan zat target dan zat yang tidak berguna dimana teknik pemisahan berdasarkan perbedaan distribusi zat terlarut antara dua pelarut atau lebih yang saling bercampur. Pada umumnya, zat terlarut yang diekstrak bersifat tidak larut atau sedikit larut dalam suatu pelarut tetapi mudah larut dengan pelarut lain (Harbone, 1987).

Maserasi adalah pemisahan zat target dengan zat sisa menggunakan prinsip sifat polaritas dimana akan ada pelarut yang sifat polaritasnya sesuai dengan zat target. Maserasi merupakan metode yang paling sederhana dalam pemisahan zat, yaitu dengan cara merendam bahan alam yang telah dikeringkan dalam suatu campuran pelarut.

Baca : Ekstrak dan Ektraksi

Keuntungan dari metode ini adalah dapat digunakan secara praktis serta menggunakan alat dan bahan sederhana serta dapat menghasilkan ekstrak dalam jumlah banyak. Selain itu, senyawa dalam simplisia relatif terhindar dari perubahan kimia oleh senyawa-senyawa atau adanya pemanasan (Pratiwi,2009)

Ekstraksi adalah suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh kandungan senyawa kimia dari jaringan tumbuhan maupun hewan dengan pelarut yang sesuai dalam standar prosedur ekstraksi (ICS-UNIDO, 2008; Ditjen POM, 2000).

Ekstraksi padat-cair adalah suatu teknik ekstraksi untuk memindahkan zat terlarut dari fase padat dengan bantuan pelarut.

Prinsip dari ekstraksi padat-cair adalah zat padat mengalami kontak dengan pelarut sehingga senyawa dalam zat padat akan berpindah ke dalam pelarut. Dengan demikian terjadi transfer massa senyawa dari zat aktif ke pelarut dan proses tersebut berlangsung dalam gradient konsentrasi. Kecepatan transfer massa akan menurun ketika konsentrasi senyawa dalam pelarut meningkat hingga kesetimbangan tercapai yaitu konsentrasi senyawa dalam zat padat dan pelarut sama. Jika kesetimbanagn telah tercapai maka transfer massa senyawa dari zat padat ke dalam pelarut akan berhenti.

Transfer massa senyawa bergantung pada kelarutannya dalam pelarut, pemanasan pelarut dapat meningkatkan transfer senyawa (ICS UNIDO,2008).

Maserasi, adalah proses ekstraksi yang dilakukan dengan menempatkan serbuk simplisia dan pelarut dalam wadah tertutup dan didiamkan pada suhu kamar selama jangka waktu minimal 3 hari dengan beberapa kali pengadukan hingga senyawa dalam simplisia larut.

Prinsip ekstraksi dengan maserasi sama dengan ekstraksi senyawa dari zat padat dengan pelarut atau disebut dengan ekstrasi padat-cair (leaching).

Proses ekstraksi akan berhenti ketika kesetimbangan telah tercapai anata konsentrasi senyawa dalam pelarut dan konsentrasi dalam simplisia. Setelah proses ekstraksi selesai, residu padat dan pelarut (marc) dipisahkan dengan cara penyaringan (ICS-UNIDO, 2008; Seidel,2012 ). Kelebihan dari ekstraksi dengan metode maserasi adalah metode ini dapat digunakan untuk ekstrasi dalam jumlah yang banyak (bulk). Kekurangan dari metode maserasi adalah proses ekstraksi membutuhkan waktu yang lama, beberapa senyawa tidak dapat diekstraksi secara efektif pada suhu kamar (Seidel,2012).

Sokletasi adalah ekstraksi kontinu menggunakan alat soklet dan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik (Ditjen POM, 2000).

Alat soklet terdiri dari flask, soklet ekstraktor dan refluks kondensor. Simplisia ditempatkan dalam thimble yang terbuat dari kertas saring dan dimasukan dalam tabung ekstraktor. Pelarut diletakan dalam flask dan dipanaskan hingga mencapai titik didih. Pelarut akan menguap ke bagian atas ekstraktor kemudian mengalami kondensasi. Pelarut yang terkondensasi akan masuk ke dalam tabung ekstraktor yang berisi simplisia. Selama periode tersebut, senyawa diekstraksi. Ketika seluruh volume ekstrak telah mencapai bagian atas tabung siphon maka ekstrak ekstrak akan kembali ke dalam flask. Proses tersebut terjadi secara kontinu hingga senyawa terekstraksi dengan sempurna (ICS-INDO,2008).

Kelebihan ekstraksi dengan metode sokletasi adalah proses ekstraksi berlangsung secara kontinu (Seidel, 2012). Kekurangan ekstraksi dengan metode sokletasi adalah hanya dapat digunakan untuk senyawa yang termostabil (ICS-INDO,2008).

Baca : Teori Keakraban Orangtua Terhadap Anaknya dalam Keluarga

Tag: , , ,

Diposting oleh Ulya


Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *