Antibiotik merupakan zat-zat yang dihasilkan oleh suatu mikrobia dan zat-zat tersebut, dalam jumlah sedikit pun, mempunyai daya penghambat kegiatan mikrobia. Antibiotik ada yang mempunyai spektrum luas, yang berarti antibiotik tersebut efektif digunakan untuk banyak spesies bakteri, baik untuk bakteri Gram positif maupun negatif, atau yang berbentuk kokus, basil, maupun spiral. Antibiotik juga ada yang berspektrum sempit, yang berarti hanya efektif digunakan untuk spesies bakteri dengan bentuk tertentu, atau untuk bakteri Gram positif atau negatif saja (Dwidjoseputro, 1987).
Menurut Pratiwi (2008), antibiotik dapat dikelompokkan berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu:
- Antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel: kelompok antibiotik ini merusak lapisan peptidoglikan yang menyusun dinding sel bakteri Gram positif dan Gram Contohnya adalah penisilin, sefalosporin, basitrasin, sikloserin, ristosetin, dan vankomisin.
- Antibiotik yang merusak membran plasma: membran plasma bersifat semipermeabel dan mengendalikan transpor berbagai metabolit ke dalam dan ke luar sel. Adanya gangguan atau kerusakan struktur pada membran plasma dapat menghambat atau merusak kemampuan membran plasma sebagai penghalang (barrier) osmosis dan menggangu sejumlah proses biosintesis yang diperlukan dalam Contoh antibiotik pada kelompok ini adalah polimiksin, kolistin, nistatin, dan amforoterisin B.
- Antibiotik yang menghambat sintesis protein: kelompok antibiotik ini memiliki spektrum luas dan bersifat bakterisida dengan mekanisme penghambat pada sintesis Antibiotik ini berikatan pada subunit 30S ribosom bakteri (beberapa terikat juga pada subunit 50S ribosom) dan menghambat translokasi peptidil-tRNA dari situs A ke situs P, dan menyebabkan kesalahan pembacaan mRNA dan mengakibatkan bakteri tidak mampu melakukan sintesis protein vital untuk pertumbuhannya. Contoh antibiotiknya adalah streptomisin, aktinomisin, rifampisin, tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin, dan klindamisin.
- Antibiotik yang menghambat sintesis asam nukleat (DNA atau RNA): kelompok antibiotik ini melakukan penghambatan pada sintesis asam nukleat, berupa penghambatan terhadap transkripsi dan replikasi Contonya adalah rifamisin, asam nalidiksat, novobiosin, pirimetamin, sulfonamida, dan trimetoprim.
- Antibiotik yang menghambat sintesis metabolit esensial: penghambatan terhadap sintesis metabolit esensial antara lain dengan adanya kompetitor berupa anti-metabolit, yaitu substansi yang secara kompetitif menghambat metabolit mikroorganisme, karena memiliki struktur normal bagi enzim Contohnya antibiotik yang termasuk dalam kelompok ini adalah sulfanilamid, trimetoprin, dan asam p-amino salisilat.
Ampicillin merupakan antibiotik turunan penicillin yang merupakan kelompok antibiotik β-laktam. Ampicillin memiliki spektrum yang luas, yaitu efektif terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif (Dwidjoseputro, 1987).
Ampicillin mampu menempel dan memenetrasi pada bakteri Gram positif dan beberapa bakteri Gram negatif, karena adanya gugus amino yang membantu penetrasi ke dalam membran sel bakteri. Gugus amino ampicillin akan menghambat sintesis peptidoglikan pada dinding sel bakteri dan menyebabkan bakteri tidak mampu mengatasi perbedaan tekanan osmosis di luar dan di dalam sel, sehingga sel bakteri akan lisis atau mati (Wattimena, 1987).