
Buah Nanas Dan Kandungan Nutrisinya
Buah Nanas Nanas adalah tanaman yang berasal dari Amerika tropis, yaitu Brazil, Argentina dan Peru.…
Buah Mengkudu telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu oleh bangsa – bangsaAsia dan Eropa. Sehingga mengkudu memiliki berbagai macam nama. Di negara barat, mengkudu dikenal sebagai Quin of Heart, di Australia dikenal sebagai Cheese Fruit. Bangsa Malaysia menyebut mengkudu dengan nama Mengkudu Besar atau Mengkudu Jantan. Di Thailand sebutan untuk mengkudu adalah Yo Ban. Sedangkan di Indonesia sendiri, mengkudu memiliki berbagai macam sebutan, diantaranya Pace, Betis, Kemudu, Mengkudu, Cengkudu, dan sebagainya (Bangun & Sarwono, 2002).
Menurut Rukmana (2002), mengkudu termasuk jenis tanaman yang rendah dan umumnya memiliki banyak cabang dengan ketinggian pohon antara 3 – 8 meter, tumbuh secara liar di hutan-hutan, tepi sungai dan di pekarangan. Permukaan buah berbintik-bintik dan berkutil, banyak mengandung air dan berbau busuk (Bangun, et al., 2002). Mengkudu bisa tumbuh di dataran rendah sampai pada ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. Buah mengkudu memiliki bentuk bulat sampai lonjong, panjang 10 cm, berwarna kehijauan (Djauhariya, 2003).
Filum : Angiospermae
Sub filum : Dicotyledoneae
Divisio : Lignosae
Family : Rubiaceae
Genus : Morinda
Jenis : Morinda citrifolia, L. (Djauhariya, 2003)
Batang mengkudu ukurannya tidak besar. Tinggi batang sekitar 4- 6 meter (15-20 kaki). Batang bengkok-bengkok, kasar, berdahan kaku, dan berakar tunggang. Mempunyai kulit berwarna coklat kekuning – kuningan atau coklat keabu-abuan. Kulit tidak berbulu. Kayu mengkudu setelah kering dapat digunakan sebagai kayu bakar dan mudah dibelah. Tajuknya selalu hijau sepanjanng tahun (Mashudi, 2007).
Daun mengkudu berbentuk bulat telur sampai lonjong dan ujungnya meruncing. Ukuran daun besar, tebal, dan tunggal. Daun mengkudu terletak berhadap-hadapan. Tepi daun rata, ujung lancip sampai lancip pendek. Urat daun menyirip. Pangkal daun pasak berukuran 0,5-2,5 cm. Warna daun hijau mengkilap, tidak berbulu. Daun penumpu berbentuk segitiga lebar (Mashudi, 2007) .
Bunga mengkudu tumbuh di ketiak daun penumpu. Bunga mengkudu bertipe bonggol bulat, bergagang dengan ukuran 1 -4 cm. Mahkota bunga putih berbentuk corong. Benang sari tertancap di mulut mahkota. Kepala putik berputing dua. Bunga mekar dari kelopak berbentuk seperti tandan. Saat bunga rontok, bekas tempatnya tampak seperti kutil di kulit bonggol dan membengkak, kemudian menjadi buah mengkudu (Mashudi, 2007) .
Baca : Jamur Ekor Kalkun Berkhasiat Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Buah bulat lonjong sebesar telur ayam sampai ada yang berdiameter 7,5-10 cm. Permukaan buah berbint ik-bintik dan berkutil. Ketika masih muda berwarna hijau. Menjelang masak, buah berwarna putih kekuningan. Setelah masak berwarna putih transparan dan lunak. Daging buah tersusun dari buah -buah batu berbentuk pyramid berwarna coklat merah. Bau buah mengkud u yang sudah masak sangat menyengat seperti keju busuk dan banyak mengandung air (Mashudi, 2007).
Biji mengkudu berwarna coklat kehitaman, memiliki albumen yang keras serta ruang udara yang tampak jelas. Biji mengkudu daya kecambahnya cukup tinggi walaupun disimpan dalam waktu 6 bulan. Setelah disemai dalam waktu 35 hari terjadi perkecambahan. Pertumbuhan tanaman setelah itu sangat cepat. Dalam waktu 6 bulan, tinggi tanaman bisa mencapai 1,2-1,5 m (Mashudi, 2007).
Manfaat mengkudu untuk bahan pengobatan sudah di kenal oleh bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara, kepulauan pasifik dan Karibia (Bangun & Sarwono, 2002). Survei yang dilakukan oleh Dr. Neil Solomon terhadap 8000 pengguna sari buah Mengkudu dengan melibatkan 40 dokter dan praktisi medis lainnya menunjukkan bahwa sari buah Mengkudu membantu pemulihan sejumlah penyakit, antara lain : kanker, penyakit jantung, gangguan pencernaan, diabetes, stroke, dan sejumlah penyakit lainnya (Sjabana, 2002).
Seluruh bagian dari mengkudu dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Akar mengkudu bermanfaat untuk mengobati kejang -kejang, tetanus, menormalkan tekanan darah, demam dan tonikum. Daun mengkudu dapat untuk mengobati disentri, kejang/spasme usus, pusing, muntah dan demam. Sedangkan buah mengkudu sering digunakan untuk diuresis, pelembut kulit, kejang -kejang, haid, bengek, gangguan pernafasan dan untuk mengobati radang selaput sendi. Akar, daun dan buah mengkudu dapat berkhasiat sebagai anti cacing (Bangun & Sarwono, 2002).
Baca : Nutrisi Buah Naga Bermanfaat Anti-Aging, Kesehatan Jantung
Senyawa terpenoid adalah senyawa hidrokarbon isometrik yang juga terdapat pada lemak/minyak esensial ( essential oils), yaitu sejenis lemak yang sangat penting bagi tubuh. Zat -zat terpen membantu tubuh dalam proses sintesa organik dan pemulihan sel -sel tubuh (Sjabana, 2002).
Acubin, L. asperuloside, alizarin dan beberapa zat antraquinon telah terbukti sebagai zat anti bakteri. Zat -zat yang terdapat di dalam buah mengkudu telah terbukti menunjukkan kekuatan melawan golongan bakteri infeksi : Pseudonzonas aeruginosa, Proteus morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis dan Escherichia coli (waha, 2000).
Pengujian selanjutnya menunjukkan bahwa kegiatan zat anti -bakteri dalam buah mengkudu dapat mengontrol dua golongan bakteri yang mematikan (pathogen), yaitu: Salmonella dan Shigella. Penemuan zat zat anti bakteri dalam sari buah mengkudu mendukung kegunaannya untuk merawat penyakit infeksi kulit, pilek, demam dan berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh bakteri (Waha, 2000).
Asam askorbat yang ada di dalam buah mengkudu adalah sumber vitamin C yang luar biasa. Vitamin C merupakan salah satu antioksidan yang hebat. Antioksidan bermanfaat untuk menetralisir radikal bebas (partikel-partikel berbahaya yang terbentuk sebagai basil samping proses metabolisme, yang dapat merusak materi genetik dan merusak sistem kekebalan tubuh). Asam kaproat, asam kaprilat dan asam kaprik termasuk golongan asam lemak. Asam kaproat dan asam kaprik inilah yang menyebabkan bau busuk yang tajam pada buah mengkudu (Waha, 2000).
Secara keseluruhan mengkudu merupakan bahan makanan yang bergizi lengkap. Sebagian besar adat budaya Polinesia masa lampau maupun sekarang, menggunakan buah mengkudu sebagai makanan utama. Penduduk asli kepulauan Pasifik Selatan mengkonsumsi buah mengkudu untuk dapat bertahan hidup pada waktu kelaparan. Demikian pula, para prajurit yang menetap di kepulauan Polinesia selama perang dunia II dianjurkan untuk mengkonsumsi buah mengkudu unt uk menambah kekuatan dan tenaga (Waha, 2000).
Zat-zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh antara lain: karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral -mineral esensial juga tersedia dalam buah maupun daun mengkudu. Selenium adalah salah satu contoh mineral yang banyak terdapat pada mengkudu dan m erupakan antioksidan yang hebat (Sjabana, 2002).
Pada tahun 1993, peneliti Universitas Hawaii berhasil memisahkan zat-zat scopoletin dari buah men gkudu. Zat-zat scopoletin ini mempunyai khasiat pengobatan, dan sebagai tambahan para ahli percaya bahwa scopoletin adalah salah satu di antara zat -zat yang terdapat dalam buah mengkudu yang dapat mengikat serotonin, salah satu zat kimiawi penting di dalam tubuh manusia (Waha, 2000).
Scopoletin berfungsi memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan dan melancarkan peredaran darah. Selain itu scopoletin juga telah terbukti dapat membunuh beberapa tipe bakteri, bersifat fungisida (pembunuh jamur) terhadap Pythium, sp dan juga bersifat anti-peradangan dan anti-alergi (Waha, 2000).
Beberapa penelitian terbaru tentang mengkudu dilakukan untuk mengetahui kandungan zat -zat antikanker (damnacanthal ). Empat ilmuwan Jepang berhasil menemukan zat anti kanker pada ekstrak mengkudu ketika mereka sedang mencari zat -zat yang dapat merangsang pertumbuhan struktur normal dari sel sel abnormal K-ras-NRK (sel pra kanker) pada 500 jenis ekstrak tumbuhan, Ternyata zat anti kanker pada mengkudu paling e fektif melawan sel-sel abnormal (Waha, 2000).
Salah satu alkaloid penting yang terdapat dalam buah mengkudu adalah xeronine. Xeronine dihasilkan juga oleh tubuh manusia dalam jumlah terbatas yang berfungsi untuk mengaktifkan enzim -enzim dan mengatur fungsi protein di dalam sel (Sjabana, 2002).
Proxeronine adalah sejenis asam koloid yang tidak mengandung gula, asam amino atau asam nukleat seperti koloid -koloid lainnya dengan bobot molekul relatif besar, lebih dari 16,000. Apabila kita mengkonsumsi proxeronine maka kadar xeronine di dalam tubuh akan meningkat. Di dalam tubuh manusia (usus) enzim proxeronase dan zat zat lain akan mengubah proxeronine menjadi xeronine. Fungsi utama xeronine adalah mengatur bentuk dan rigiditas (kekerasan) protein – protein spesifik yang terdapat di dalam sel. Hal ini penting mengingat bila protein-protein tersebut berfungsi abnormal maka tubuh kita akan mengalami gangguan kesehatan (Sjabana, 2002).
Tabel 2.3. Kandungan Bioaktif dalam buah Mengkudu
Kandungan Bioaktif | Manfaat Bagi Tubuh |
Metil asetil ester | Mematikan kuman |
Moridon | Melancarkan buang air besar |
Soranjidiol | Melancarkan keluarnya air seni |
Analgesik | Pereda rasa sakit |
Sedatif | Penenang saraf |
Damnakantal | Menumpas sel kanker & meningkatkan daya tahan tubuh |
Anthraquinone & Scopoletin | Mengatasi radang & alergi |
Terpenes | Meremajakan sel-sel tubuh |
Xeronine | Mengaktifkan kelenjar tiroid & timus (fungsi kekebalan tubuh) |
Proxeronine | Menyelaraskan kerja sel dalam tubuh |
Hipokolestemik | Menurunkan kadar kolesterol darah |
Sumber: (NONI: The Tropical Fruit with 101 Medicinal Uses , 2000).
Cara pembuatan jus mengkudu :
Cara pembuatan kapsul mengkudu :
Kandungan kimia yang ada dalam mengkudu adalah scopoletin, rutin, polisakarida, asam askorbat, β-karoten, 1-arginin, proxironin, proxeroninase, iridoid, asperolusid, iridoid antrakinon, asam lemak, kalsium, alizarin, vitamin B, asam amino, glikosida, dan juga glukosa. Khasiat dan kegunaan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menormalkan tekanan darah, melawan tumor dan kanker, menghilangkan rasa sakit, anti peradangan dan anti alergi (Bangun, et al., 2002).
Tag: Dosis Penggunaan Mengkudu, Kandungan Kimia Mengkudu, Manfaat Buah Mengkudu, Manfaat Mengkudu, Nutrisi Buah Mengkudu, Senyawa Dalam Buah Mengkudu
boleh minta daftar pustakanya
Waha, M. G. 2000. Sehat dengan Mengkudu. Jakarta: MSF Group.
Bangun, A.P, dan Sarwon, B. 2002. Khasiat dan Manfaat Mengkudu.
Jakarta: Agromedia Pustaka.
Sjabana, D. Dan Bahalwan, R.R., 2002, Seri Referensi Herbal : pesona Tradisional dan Ilmiah Buah mengkudu (Morinda citrifolia, L). Salemba Medika, Jakarta.
Bangun, A.P., dan Sarwono, B., 2002, Sehat dengan Ramuan Tradisional: Khasiat dan Manfaat Mengkudu, Agromedia Pustaka, Jakarta.
Mashudi. (2007). Membudidayakan dan Memanfaatkan Mengkudu, Jakarta: Azka Mulia Media
Djauhariya E. 2003. Mengkudu (Morinda citrifolia L) Tanaman Obat Potensial. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.