

Nutrisi Kurma Untuk Kesehatan Tubuh dan Fase Pematangan
Kurma merupakan sejenis tanaman palma yang banyak I tanam di daerah jazirah arab. Sebagaian orang menganggap kurma hanya hidup di padang pasir. Namun, di daerah lain yang memiliki tingkat kekeringan cukup tinggi, kurma dapat pula hidup. Kini, buah yang rasanya manis itu menjadi komoditas pertanian andalan dan laku keras di pasaran. Kurma sudah menjadi komoditas ekspor ke berbagai negara dunia.
Kurma memiliki kandungan nutrisi yang berguna bagi tubuh. Kurma mengandung 50 persen gula (glukosa) lebh besar di bandingkan buah-buahan lain yang hanya 20-30 persen saja. Kurma juga mengandung berbagai vitamin yang diperlakukan oleh tubuh seperti vitamin A, thiamin, riboflavin, zat besi dan vitamin B. riboflavin dan niasin akan membantu melepaskan energi makanan, sementara thiamin membantu melepaskan energi dan memelihara kulit, thiamin penting bagi sel sel saraf, sementara niasin menjaga fungsi normal saraf.
Mineral juga sangat banyak di temukan dalam kurma. Magnesium dan kalium setidaknya berada dalam jumlah yang cukup bisa diandalkan untuk membantu kinerja tubuh menjadi lebih baik. Serat tersebut dapat membuat pencernaan menjadi baik. Kandungan kurma membuat usus menjadi lunak dan mengaktifkannya sehingga secara alamiah seseorang mudah buang air besar.

Adapun keadaan masing-masing fase pada proses pematangan buah kurma secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Fase hababouk, dimulai segera setelah fertilisasi (pembuahan), berlangsung dalam waktu empat hingga lima minggu. Ciri-cirinya antara lain, kecepatan pertumbuhan sangat lambat, buahnya imatur, berat rata-ratanya satu gram dan tertutup secara sempurna oleh kelopak.
2. Fase kimri, buahnya benar-benar keras, warnanya apple green dan tidak cocok untuk dimakan. Merupakan stadium paling lama, memerlukan waktu sembilan hingga empat belas minggu, tergantung varietasnya.
3. Fase khalal, secara fisiologis buahnya matur. Warnanya berubah dari hijau menjadi kuning kehijau-hijauan, kuning, merah muda, merah atau merah tua tergantung varietas. Berlangsung tiga sampai lima minggu. Buah kurma mencapai berat dan ukuran maksimum, tetapi konsentrasi gula dan keasaman mengalami peningkatan yang cepat, dan terjadi penurunan kandungan air lima puluh hingga lima puluh delapan persen. Kurma khalal harus dimakan segera setelah panen karena kandungan gula dan airnya yang tinggi akan menyebabkan fermentasi.
4. Fase ruthab, disebut juga kurma segar dimana warna buah berubah menjadi coklat atau hitam. Berlangsung dua hingga empat minggu. Pada stadium ini terjadi penurunan berat buah karena penurunan kandungan air. Buahnya sangat manis, sehingga penting untuk memanen dan memasarkan kurma dalam fase ini. Namun pada fase ini, buah akan cepat berubah masam, sehingga kebanyakan orang lebih memilih kurma setelah melewati fase ruthab.
5. Fase tamr, disebut juga kurma kering, kurma manisan atau kurma masak dimana kurma benar-benar matang dan warnanya berubah menjadi coklat atau hampir hitam. Tekstur daging buahnya lembut. Kandungan total dalam kurma mencapai maksimum dan kehilangan sebagian besar airnya, sehingga menyebabkan proporsi gula dan air cukup untuk mencegah fermentasi. Tahap ini merupakan tahap paling baik untuk penyimpanan, tipe kurma pada fase inilah yang diimpor Indonesia yang sering kita jumpai di pasar-pasar, mini market, dan mall-mall Indonesia.
Kurma dapat dimakan selagi mentah ataupun matang jadi meskipun pada fase khalal, kurma masih mentah namun kurma ini sudah bisa dipanen dan dimakan. Fase kurma yang dipanen memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing misalnya kurma segar (fase ruthab) mengandung kadar air dan vitamin yang lebih banyak serta rasanya sangat manis namun kurma fase ini rendah kandungan energi siap pakainya serta harus cepat dipasarkan atau dimakan sebelum rusak. Sementara kurma yang kering (fase tamr) tinggi akan kandungan energi siap pakai serta lebih awet disimpan, namun kandungan air dan beberapa vitamin menjadi lebih rendah bahkan kandungan vitamin C-nya hilang.
Oleh karena itu, kurma yang mau dipanen harus dilihat sesuai kebutuhan sehingga tidak ada buah yang terbuang percuma. Kalau mau langsung dimakan dan dipasarkan bisa dipanen di fase khalal dan yang paling baik serta segar dapat dipanen pada fase ruthab. sedangkan apabila untuk keperluan lama ataupun awet disimpan panen kurma di fase tamr merupakan pilihan yang tepat karena kurma tidak cepat busuk/rusak
Tags: Cara Menanam Kurma, Fase Pematangan Kurma, Nutrisi Kurma, Nutrisi Makanan, Riboflavin dan Niasin, Tanaman Kurma