Konsep Gender
 

Konsep gender hingga saat ini telah dirumuskan dan dijabarkan oleh banyak pihak. Salah satu konsep yang berbicara mengenai definisi gender diungkapkan oleh Fakih (2004), adalah suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural. Misalnya, bahwa perempuan itu dikenal lemah lembut, cantik, emosional, atau keibuan. Sementara laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan, dan perkasa. Sifat-sifat tersebut dapat dipertukarkan satu sama lain dan berubah dari waktu ke waktu. Artinya laki-laki bisa saja memiliki sifat yang dianggap sifat perempuan, sebaliknya perempuan bisa juga memiliki sifat yang dianggap sifat laki-laki (Fakih, 2004).

Perbedaan fungsi dan peran antara laki-laki dan perempuan itu tidak ditentukan karena antar keduanya terdapat perbedaan biologi atau kodrat, tetapi dibedakan atau dipilah-pilah menurut kedudukan, fungsi, dan peranannya masing-masing dalam berbagai bidang kehidupan. Untuk memperjelas konsep seks dan gender dapat diperhatikan melalui Tabel.1 adanya kenyataan bahwa laki-laki secara biologis berbeda dengan perempuan tidak ada perbedaan pendapat, akan tetapi efek perbedaan biologis terhadap perilaku manusia khususnya dalam perbedaan relasi gender, menimbulkan banyak perbedaan.

Tabel. Perbedaan Seks dan Gender

No Karakteristik Seks Gender
1 Sumber pembeda Tuhan Manusis (masyarakat)
2 Visi, Misi Kesetaraan Kebiasaan
3 Unsur pembeda Biologis (alat reproduksi) Kebudayaan (tingkah laku)
4 Sifat Kodrat, tertentu, tidak dapat dipertukarkan Harkat, martabat dapat dipertukarkan
5 Dampak Terciptanya nilai-nilai: kesempurnaan,kenikmatan, kedamaian, dll, sehingga menguntungkan kedua belah pihak Terciptanya norma-norma/ketentuan tentang ”pantas” atau ”tidak pantas”. Laki-laki pantas jadi pemimpin, perempuan pantas dipimpin, dll, sering merugikan salah stau pihak, kebetulan adalah perempuan

 

6 Keberlakuan Sepanjang masa, dimana

saja, tidak mengenal

pembedaan kelas

 

Dapat berubah, musiman dan

berbeda antara kelas

   Sumber : Sugiarti & Handayani. 2002.

Tags: , ,

Diposting oleh Ulya


Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *