PARIWISATA
Pariwisata
Berkembang karena adanya gerakan manusia dalam mencari sesuatu yang belum diketahui dengan menjelajahi wilayah yang baru, mencari perubahan suasana, atau untuk mendapat perjalanan baru (Robinson 1976)
Awal Mula Pariwisata
Dimulai sejak peradaban manusia itu sendiri, ditandai pergerakan manusia melakukan ziarah dan perjalanan agama. Selanjutnya perjalanan dagang dengan kapal dan singgah di berbagai daerah sehingga ditemukannya berbagai destinasi/ daerah baru.
Perkembangan Pariwisata
- Menjadi salah satu industri andalan dalam menghasilkan devisa negara
- Pariwisata dikelola oleh berbagai pengelola pariwisata karena adanya peluang secara ekonomi dan sosial Contoh: Vereeneging Toeristen Verkeer (Belanda) – Promosi indonesia (Jawa dan Bali) Lissone Lindeman – Pelayaran Batavia Honet (Hotel National and Tourism) – 1946 Yayasan Tourisme Indonesia – 1955
- YTI demam pariwisata
- YTI = melahirkan Dewan Pariwisata Indonesia
- Pariwisata diartikan sebagai International Tourism, sedangkan untuk domestic tourism dipopulerkan dengan istilah dharma wisata
BATASAN PARIWISATA
Pariwisata
- Batasan pariwisata ada 2 : konseptual dan teknis (pengumpulan statistik)
- Pariwisata secara konseptual adalah keseluruhan dari elemen-elemen terkait wisatawan, daerah tujuan wisata, perjalanan, industri dan sebagainya yang merupakan akibat dari perjalanan wisata ke daerah tujuan wisata sepanjang perjalanan tersebut tidak permanen.
Batasan Pariwisata Secara Teknis
- TRAVELER orang yang melakukan perjalanan antar dua atau lebih lokalitas.
- VISITOR orang yang melakukan perjalanan ke daerah yang bukan tempat tinggalnya dengan tujuan bukan mencari nafkah, pendapatan atau penghidupan di tempat tujuan (kurang dari 12 bulan).
- TOURIST bagian dari visitor yang menghabiskan waktu paling tidak 24 jam di daerah yang dikunjungi.
Ciri Pokok
- Adanya unsur travel (perjalanan) yaitu pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lainnya
- Adanya unsur “tinggal sementara” di temoat yang bukan merupakan tempat tinggal yang biasanya • Tujuan utama dari pergerakan manusia bukan mencari penghidupan/pekerjaan di tempat yang dituju.
Komponen
- A dynamic element : travel/ perjalanan ke suatu destinasi wisata
- A static element : singgah di daerah tujuan
- A consequential element : akibat dari 2 hal tersebut (khususnya pada masyarakat lokal) yang meliputi dampak ekonomi, sosial dan fisik dari adanya kontak dengan wisatawan
WISATAWAN
Wisatawan
- Wisatawan merupakan salah satu fokus kajian pariwisata
- Wisatawan merupakan orang yang sedang tidak bekerja, sedang berlibur dan secara sukarela mengunjungi daerah lain untuk mendapat sesuatu yang lain
Tipologi Wisatawan
- Non institutionalized traveler
- Drifter : sama sekali belum tau DTW yang dikunjungi
- Explorer : wisatawan dengan perjalanan yang diatur sendiri
- Institutionalized traveler
- Individual mass tourist Wisatawan yang menyerahkan perjalan wisata kepada agen dengan DTW yang sudah terkenal.
- Organized Mass Tourist Wisatawan yang hanya mau mengunjungi DTW yang sudah dikenal dengan fasilitas yang bisa ditemui seperti tempat tinggalnya.
Tipologi Wisatawan – Berdasarkan Pemaknaan/ Fenomenologi (Cohen-1979)
1. Existensial
Wisatawan yang meninggalkan kehidupan sehari-hari dan mencari pelarian untuk mengembangkan kebutuhan spiritual
2. Experimental
Wisatawan yang mencari gaya hidup berbeda dengan yang selama ini dijalani melalui cara mengikuti pola hidup masyarakat yang dikunjungi
3. Experiencial
Wisatawan yang mencari makna pada kehidupan masyarakat lokal dan menikmati keaslian kehidupan lokal/ tradisional
4. Diversionary
Wisatawan yang mencari pelarian dari kehidupan rutin yang membosankan. Mencari fasilitas rekreasi dan berstandar tertentu
5. Recreational
Wisatawan yang melakukan perjalanan wisata sebagai bagian dari usaha menghibur diri atau relaksasi untuk memulihkan kembali semangat fisik dan mental dengan mencari lingkungan yang mneyenangkan, umumnya tidak mementingkan keaslian.
MOTIVASI WISATAWAN
Motivasi Wisatawan
- Faktor penting calon wisatawan dalam mengambil keputusan mengenai DTW
- Terdapat faktor : a). intrinsik (internal/dari kebutuhan diri wisatawan) b). ekstrinsik (eksternal/ norma sosial, pengaruh, tekanan dan situasi kerja)
1. Physical Or Physiological Motivation
- Motivasi bersifat fisik atau fisiologis
- Contoh : Relaksasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, bersantai, dll
2. Cultural Motivation (Motivasi Budaya)
- Keinginan mengetahui budaya, adat, tradisi, dan kesenian daerah lain dan ketertarikan berbagai objek tinggalan budaya
3. Social Motivation/ Interpersonal Motivation (Motivasi Sosial)
- Seperti mengunjungi teman dan keluarga, menemui mitra kerja, melakukan hal-hal yang dianggap mendatangkan gengsi (nilai prestise), melakukan ziarah, pelarian dari situasi yang membosankan, dst.
4. Fantasy Motivation (Motivasi Karena Fantasi)
- Fantasi bahwa di daerah lain seseorang bisa lepas dari rutinitas keseharian.
DESTINASI WISATA (DAERAH TUJUAN WISATA)
Daerah Tujuan Wisata
- Setiap DTW memiliki citra (image) tertentu yaitu mental maps seseorang terhadap destinasi yang mengandung keyakinan, kesan dan persepsi.
- Citra yang terbentuk adalah kombinasi berbagai faktor : cuaca, pemandangan alam, keamanan, kesehatan dan sanitasi, keramah tamahan, dll
- Citra dipengaruhi oleh Informasi yang membentuk fantasi wisatawan
- Pariwisata disebut industri berdasarkan citra karena mengandalkan fantasi wisatawan terhadap DTW tertentu berdasarkan informasi
- Terdapat Faktor Pendorong dan Penarik dalam keputusan wisata
- Wisatawan adalah faktor pendorong
- DTW adalah bentuk konkret faktor penarik pariwisata
- Pariwisata disebut industri berdasarkan citra karena mengandalkan fantasi wisatawan terhadap DTW tertentu berdasarkan informasi
- Destinasi merupakan interaksi antar berbagai elemen.
- Tiga komponen pokok : WISATAWAN, WILAYAH (Objek dan atraksi) dan INFORMASI
Elemen Utama Destinasi Wisata
- Fasilitas
- Akomodasi
- Travel service/layanan
- Transportasi
- Atraksi (recreation, culture, entertainment)
- Food service
Jenis Destinasi Wisata
- Exploration (eksplorasi, penemuan) DTW yang baru mulai ditemukan dan dikunjungi secara terbatas dan sporadis khususnya wisatwan petualang
- Involvement (Ketrlibatan) Dengan meningkatnya jumlah kunjungan, masyarakat lokal mulai menyediakan berbagai fasilitas yang mmenag khusus diperuntukkan bagi wisatawan.
- Development (Pembangunan) Masuknya investasi dan munculnya pasar pariwisata secara sistematis. Daerah semakin terbuka secara fisik dan promosi semakin intensif.
- Consolidation (konsolidasi) Pariwisata menjadi struktur dominan dalam ekonomi daerah
- Stagnation. Kapasitas berbagai faktor sudah melampaui sehingga menimbulkan masalah sosial dan lingkungan. Dominasi wisata konvensi/bisnis. Atraksi buatan mendominasi atraksi asli/alami. Citra awal meluntur, destinasi tidak lagi populer.