
Pentingnya Suportif Dalam Keluarga, Dukung Keberhasilan Anak
Ada sebuah pertanyaan, kenapa ada keluarga yang menghasilkan anak-anak yang berhasil, dalam arti kata mempunyai…
Teori Kecerdasan Sosial menurut para ahli, antara lain : Kecerdasan menurut Howard Gardner, bahwa manusia mempunyai 9 kecerdasan yang disebut dengan kecerdasan majemuk (Multiple Intelegence). Menurut Gardner kecerdasan dalam ,multiple intelegences meliputi kecerdasan verbal-linguistik (cerdas kata), kecerdasan logis-matematis (cerdas angka), kecerdasan visual-spasial (cerdas gambar-warna), kecerdasan musical (cerdas musik-lagu), kecerdasan kinestetik (cerdas gerak), kecerdasan interpersonal (cerdas sosial), kecerdasan intrapersonal (cerdas diri), kecerdasan naturalis ( cerdas alam), kecerdasan eksistensial (cerdas hakikat). Setiap kecerdasan dalam multiple intelegences memiliki indikator tertentu.
Kecerdasan interpersonal ini ditandai dengan kemampuan mencerna dan merespon secara tepat suasana hati, temperamen, motivasi, dan keinginan orang lain36. Seseorang yang mempunyai kecerdasan sosial yang tinggi akan mudah di terima di masyarakat karena dia mempunyai kemampuan untuk dapat memahami orang lain. Seseorang yang mempunyai kecerdasan sosial ini biasanya sangat disukai teman-teman sebayanya dan pandai bergaul, dia juga pandai mengendalikan emosi dirinya atau kecerdasan intrapersonal.
Kecerdasan sosial (interpersonal) menurut Amstrong (dalam Tadkiroatun) didefinisikan sebagai kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, serta perasaan orang lain, serta kemampuan memberikan respons secara tepat terhadap suasana hati, temperamen, motivasi dan keinginan orang lain. Komponen inti dari kecerdasan interpersonal adalah kemampuan mencerna dan menanggapi dengan tepat beragai suasana hati, maksud, motivasi, perasaan dan keinginan orang lain. Mereka yang mempunyai kecerdasan sosial yang baik akan sangat memperhatikan orang lain, memiliki kepekaan yang tinggi terhadap ekspresi wajah, suaradan gerak-isyarat. Mereka juga mampu mebedakan berbagai tanda interpersonal seperti tanda kesedihan, isyarat didengarkan, keinginan untuk dihagai. Individu yang cerdasa dalam interpersonal juga mmiliki kemampuan menaggapi secara efektif tanda interpersonal tersebut dengan tindakan pragatis tertentu seperti mempengaruhi kelompok orang untuk melakukan tindakan tertentu (Amstrong, 1999:2002)
Menurut Goleman Perkembangan social adalah kemampuan dalam menjalin hubungan dengan lingkungan sosialnya. Sosialisasi merupakan suatu proses di mana individu (terutama) anak melatih kepekaan dirinya terhadap rangsangan-rangsangan sosial terutama tekanan-tekanan dan tuntutan kehidupan kelompoknya serta belajar bergaul dengan bertingkah laku seperti orang lain di dalam lingkungannya.
Menurut Hurlock (dalam Ali Nugraha), bahwa proses sosialisasi adalah 1) Belajar untuk bertingkah laku dengan cara yang dapat diterima masyarakat. 2) Belajar memainkan peran sosial yang ada di masyarakat. 3) Mengembangkan sikap/tingkah laku sosial terhadap individu lain dan aktivitas sosial yang ada di masyarakat. Berdasarkan tahap sosialissi tersebut maka individu akan terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok individu sosial dan individu non sosial. Kelompok individu sosial adalah mereka yang tingkah lakunya mencerminkan ketiga proses sosialisasi tersebut. Mereka mampu untuk mengikuti kelompok yang diinginkan dan diterima sebagai anggota kelompok. Adapun kelompok individu non sosial, mereka adalah orang-orang yang tidak berhasil mencerminkan ketiga proses sosialisasi tersebut.
Menurut Coleman & Haneman (dalam Rahmat:2003) Kemampuan sosial adalah kemampuan untuk memahami situasi social yang kemudian mempengaruhi kemampuan memilih perilaku yang tepat guna menghadapi situasi social tertentu, sehingga individu akan dapat membawakan diri sesuai dengan tuntutan sistuasi sosial.
Kecerdasan sosial menurut para ahli adalah sebagai berikut: Menurut Muhibin Perkembangan sosial merupakan proses pembentukan Social self (pribadi dalam masyarakat) yakni pribadi dalam keluarga, budaya, bangsa dan seterusnya. Perkembangan social adalah kemampuan anak untuk berhubungan social dengan orang lain.
Menurut Anderson (dalam Safaira 2005) Kecerdasan sosial mempunyai tiga dimensi utama yaitu Social Sensitivity, Social Insight dan Social Communication. Ketiga dimensi tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan ketiganya saling mengisi satu sama lain. Berikut ini tentang dimensi kecerdasan sosial :
Rangkuman dari pendapat para ahli tersebut dapat di ketahui beberapa aspek kecerdasan sosial antara lain :
Tabel Aspek Kecerdasan sosial.
No | Nama ahli/sumber | Definisi Kecerdasan sosial | Aspek |
1 | Howard Garner dalam Musfiroh, Tadkiroatun. 2011. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta: Univ Terbuka. h. 112 | Mencerna dan merespon secara tepat suasana hati orang lain, memahami orang lain. | -Mencerna -Merespon -Memahami |
2 | Amstrong, Musfiroh, Tadkiroatun. 2011. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta: Univ Terbuka. h. 73 | Mempersepsi dan membedakan suasana hati dan perasaan orang lain. | – Mempersepsi – Membedakan |
3 | Goleman, Daniel. (2007), Social Intelegence : Ilmu Baru Tentang Hubungan Antar-Manusia, Jakarta : PT Gramedia Pusraka Utama | Menjalin hubungan dengan lingkungan sosialnya / kepekaan sosial. | -Kepekaan sosial |
4 | Hurlock, dalam Nugroho, Ali, dkk. 2008. Pengembangan Sosial Emosional. Jakarta : Universitas Terbuka. h. 118. | Belajar bertingkah laku sesuai dengan peran yang diterima oleh lingkungannya. | -berperan sesuai yang diterima |
5 | Coleman & Haneman, dalam Rahmat. 2003, Jurnal Provitae, Vol. 2, No. 2, 2003. | Memahami situasi sosial sehingga mampu membawa diri sesuai tuntutan lingkungan sosialnya | -Memahami lingkungan sosial |
6 | Muhibin, Muhibin. 1999. Psikologi Belajar. Ciputat : Logos Wacana Ilmu. h. 35. | Kemampuan berhubungan dengan orang lain dalam masyarakatnya. | -Berhubungan |
7 | Anderson, Safaira, T.2005. Interpersonal Intelegences. Yogyakarta:Amara Book. h. 24 | Merasakan, mengerti, memahami dalam berkomunikasi dengan orang lain. | -Memahami |
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Kecerdasan Sosial merupakan kemampuan untuk mencerna, merespon serta memahami perasaan dan suasana hati orang lain dalam lingkungan sosialnya sebagai modal dasar dalam berhbungan dan berkomunikasi dengan orang lain sehingga mampu bersikap dan berperilaku seperti yang diharapkan atau diterima oleh lingkungannya. Merupakan kemampuan individu dalam menjalin hubungan dengan orang lain dan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan tuntutan lingkungannya agar bisa diterima di lingkungannya tersebut.
Kecerdasan sosial merupakan suatu kemampuan seseorang dalam bersikap dan berperilaku agar dapat diterima di lingkungan sosialnya.. Dengan kata lain Kecerdasan sosial adalah kemampuan untuk dapat bersikap dan bertingkah laku yang dapat diterima dilingkungannya.. Kecerdasan sosial merupakan anugrah dari Allah yang tertinggi bagi manusia, karena kecerdasan yang membedakan manusia dengan makhluk-makhluk lainnya. Kecerdasan sosial merupakan sebuah kemampuan untuk dapat memahami orang lain. Seseorang yang mempunyai kecerdasan sosial ini biasanya sangat disukai teman-teman sebayanya dan pandai bergaul, dia juga pandai mengendalikan emosi dirinya atau kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan sosial siswa adalah kemampuan siswa dalam menjalin hubungan dengan orang-orang di lingkungan Sekolahnya dan mampu bersikap dan berperilaku sesuai apa yang di harapkan dari orang-orang yang ada lingkungan Sekolah tersebut. Kemampuan sosial dapat diukur melalui dimensi-dimensi sosial yaitu kepekaan diri, betingkah laku seperti orang di llingkungannya, menjalin hubungan, menegrti maksud orang lain dan memberikan respon. Berdasarkan definisi konsep diatas maka dapat di jelaskan bahwa kecerdasan sosial siswa secara operasional adalah ungkapan dari kemampuannya menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan orang di sekitarnya sehingga dalam melakukan aktivitasnya dapat diterima di lingkungan tersebut.
Tags: Kemampuan sosial, Multiple Intelegence, Perkembangan social, proses sosialisasi, Teori Kecerdasan Sosial