Manfaat dan Kandungan Kimia Jarak Pagar (Jatropha curcas)

Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas) termasuk famili Euphorbiaceae, merupakan tanaman tahunan yang toleran kekeringan. Tanaman ini berasal dari Amerika Latin dan menyebar di daerah tropika baik pada iklim kering dan setengah-kering. Bijinya beracun dan mengandung sekitar 35% minyak. Jarak pagar merupakan tanaman multifungsi, karena dapat menghasilkan bahan

bakar alternatif, bahan pembuat sabun, dan kulit buah/kapsul dapat dijadikan kompos. Di samping itu, jarak pagar juga merupakan tanaman obat (bijinya untuk obat sembelit, getahnya untuk obat luka, daunnya sebagai anti malaria) (Henning, 1998).

Jarak Pagar dapat ditemukan tumbuh subur di berbagai tempat di Indonesia. Umumnya terdapat di pagar-pagar rumah dan kebun atau sepanjang tepi jalan, tapi jarang ditemui berupa hamparan. Tanaman Jarak pagar berbentuk pohon kecil maupun belukar besar yang tingginya mencapai lima meter. Cabang-cabang pohon ini bergetah dan dapat diperbanyak dengan biji, stek atau kultur jaringan dan mulai berbuah delapan bulan setelah ditanam dengan produktivitas 0,5 -1,0 ton biji kering/ha/tahun. Selanjutnya akan meningkat secara bertahap dan akan stabil sekitar 5 ton pada tahun ke lima setelah tanam.

Klasifikasi

Kerajaan : Plantae
Subkerajaan : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Order : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha L.
Spesies : Jatropha curcas

Deskripsi Umum

Jarak pagar memiliki tinggi 2-5 m dan berkulit licin. Batangnya mempunyai tonjolan-tonjolan bekas daun yang gugur, bergetah putih agak keruh, dan berdaun tunggal dengan permukaan abaksial pucat dan membulat telur. Panjang helai daunnya adalah 5-15 cm. Lebar daun 6-16 cm, bersudut atau berlekuk 3-5, pangkal daun berbentuk jantung, ujung meruncing, tulang daun utama menjari dengan 5-7 garis, panjang tangkai daun 3-15 cm. Bunganya hijau kekuningan, berkelamin tunggal, berumah satu, bunga jantan dan betina masing-masing tersusun dalam rangkaian berupa cawan. Buahnya bulat dengan diameter 3-4 cm, bila masak berwarna kuning yang terbagi dalam 3 ruangan, bila kering akan retakretak (Supriadi et al, 2001)

Manfaat dan Kandungan Kimia

Menurut Oyi (2007), jarak pagar (Jatropha curcas) memiliki aktivitas antimikroba yang baik untuk bakteri gram-negatif maupun bakteri grampositif. Jarak pagar (Jatropha curcas) mengandung beberapa kandungan kimia, yaitu tanins, flavonoid, dan saponins yang terdapat di dalam getah tanaman jarak pagar (Jatropha curcas). Zat tanin dapat menyebabkan kompleksasi terhadap enzim atau substrat yang terdapat pada dinding sel bakteri sehingga menyebabkan koagulasi protein pada dinding sel bakteri dengan konsentrasi tanin yang tinggi. Pada suatu penelitian, zat tanin efektif menghambat pertumbuhan bakteri di saluran pencernaan, seperti Acteroides fragilis, Clostridium perfringens, Escherichia coli and Enterobacter cloacae, dan bakteri lainnya (Akiyama, 2001).

Flavonoid merupakan senyawa kimia yang berasal dari produk alami dan memiliki berbagai macam sifat farmakologi. Flavonoid mempunyai aktivitas antijamur, antivirus, dan antibakteri. Flavonoid dapat menghambat sintesis asam nukleat pada Staphylococcus aureus, menghambat fungsi membran sitoplasma pada MRSA, Streptococcus, dan S. mutans, serta menghambat metabolisme energi pada beberapa macam bakteri (Cushnie et al, 2005).

Saponin merupakan glikosid aktif dengan karakteristik berbusa. Saponin banyak dihasilkan dari tanaman, dan sedikit dihasilkan pada hewan laut dan beberapa bakteri. Sama halnya dengan flavonoid, saponin mempunyai aktivitas virusidal, antijamur, dan antibakteri. Saponin dapat menghambat petumbuhan bakteri gram negatif maupun bakteri gram positif. Tetapi beberapa saponin juga ada yang tidak efektif mampu menembus ke dalam selaput sel dari mikroorganisme tersebut (Desai, 2009).

Tag: , ,

Diposting oleh Ulya


Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *