Ide Teknologi Penerbangan Inspirasi dari Makhluk Hidup

Lalat Kecil dan Pesawat Jet (ide teknologi penerbangan)

 

Pesawat jet biasa diciptakan untuk bertempur. Jenis pesawat ini mampu terbang sangat cepat dan sangat tinggi. Kecepatannya bisa mencapat 1.250 km.jam. ketinggian rata-rata sekotar 2.000 meter. Namun taukah kamu seekor lalat kecil ciptaan tuhan mampu terbang setinggi pesawat jet tempur? Lalat termasuk jenis serangga yang menjadi ide teknologi penerbangan.

Sebagaian besar jenis serangga dapat terbang pada suhu udara sekitar 50 derajat Fahrenheit. Dalam suhu itu, serangga bisa terbang setinggi 6.000 kaki (2.000 meter). Jika suhu naik menjadi 70-an derajad Fahrenheit, ketinggiannya hanya 3.600 kaki (1.200 meter). Serangga seperti itu memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri. Sejumlah serangga beradaptasi untuk berimigrasi dalam jarak yang sangat jauh. Demikianlah tuhan menciptakan mahluk kecil yang tidak bisa ditandingi oleh pesawat jet besar ciptaan manusia.

Pesawat Helikopter dan Capung

Pesawat helikopter mampu melayang di udara pada posisi tetap. Bahkan, juga lepas landas secara tegak lurus sehingga tidak memerlukan landasan pacu yang panjang seperti pesawat terbang. Oleh karena itu pesawat jenis helicopter semakin banyak dikembangkan mendapatkan ide teknologi penerbangan capung.

Tahukah kamu bahwa teknologi penerbangan helokopter modern ternyata sangat tertinggal jauh bila dibandingkan dengan capung kecil? System penerbangan  capung adalah sebuah keajaiban desain yang mengagumkan sehingga pengembangan helicopter pun mengikuti pola-pola system terbang capung ciptaan tuhan.

Dalam proyek pembuatan helicopter canggih bernama sikorsky, perusahaan IBM membantu mendesain sikorsky dengan gambar-gambar pola terbang capung. Pola itu dimasukkan ke dalam data computer, kemudian dipelajari oleh para peneliti.

Capung merupakan jenis serangga bersayap jala. Mereka dapat berakrobat diudara sambil menangkap serangga lain yang sedang terbang. Capung dapat terbang maju maupun mundur. Kecepatan terbangnya hanya 39km/jam.

Ubur-Ubur dan Ornithopter

Ilmuwan tertarik dengan ubur-ubur karena gerakannya ketika di air memerlukan otot sederhana dan tanpa perlu kekuatan otak. Ubur-ubur sungguhan dikatakan menggunakan sistem saraf primitif.

Ubur-ubur juga dikagumi oleh ilmuwan karena memiliki ‘rok transparan’ yang menyerupai lonceng menjadi sebuah ide teknologi penerbangan Saat terbuka kemudian menutup, bagian tubuh ubur-ubur tersebut mendorong air keluar dari lubang kecil untuk bergerak.

Pesawat terbang yang diciptakan ini didesain memiliki empat sayap kelopak, yang masing-masing memiliki panjang delapan centimeter. Keempat sayap ini bisa digerakan secara bersamaan.

Sebuah motor kecil yang ditempatkan pada robot mini ini bisa menggerakan sayap dalam waktu 20 kali per detik. Sehingga, dorongan yang cepat dan kuat memaksa keluar udara melalui bagian bawah robot yang membuatnya dapat terbang.

Hasilnya ialah ‘ornithopter’, yang berarti mesin terbang yang melayang dengan stabilitas yang baik dan tanpa mengeluarkan energi berlebih.

Ilmuwan mengatakan, penyempurnaan pesawat terbang ubur-ubur ini bisa digunakan untuk bidang militer sebagai kendaraan tanpa awak untuk pengintaian. Selain itu, robot ini juga bisa digunakan untuk memonitor polusi udara.
Baca Juga : Sistem Indera Mata Manusia dan Gangguannya

Tags: , , , ,

Diposting oleh Ulya


Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *