Candida Albicans

Candida albicans merupakan suatu ragi lonjong, bertunas, berukuran 2-3 x 4-6 μm yang menghasilkan pseudomiselium dalam biakan dan dalam jaringan dan eksudat. Dan se-sel bertunas yang memanjang menyerupai hifa (pseudohifa).

Menurut Dumilah (1992), berdasarkan taksonomi adalah sebagai berikut :

Divisio : Eumycotina

Classis : Deuteromycetes

Ordo : Moniliales

Familia : Cryptococcaceae

Sub Familia : Candidoidea

Genus : Candida

Spesies : Candida albicans

Candida albicans mampu tumbuh dalam beberapa bentuk sehingga dapat dikatakan sebagai jamur dimorfik yang terdapat dalam bentuk hifa semu (pseudohifa) dan sel ragi (blastospora) (Brooks, 2007). Candida albicans juga dapat menghasilkan hifa sejati.

Sel-sel ragi berbentuk bulat sampai oval dan mudah terpisah satu sama lain. Pseudohifa berbentuk elips dan tersusun memanjang yang menempel satu sama lain pada bagian septa yang berkonstriksi dan biasanya tumbuh dalam pola bercabang yang berfungsi untuk mengambil nutrisi yang jauh dari sel induk atau koloni.

Hifa sejati berbentuk panjang dengan sisi paralel dan tidak ada konstriksi yang jelas antar sel. Ketiga jenis dari ragi tersebut memiliki perbedaan dari derajat polarisasi pertumbuhan, posisi dari septin, derajat pergerakan nukleus serta derajat kemampuan melepas sel anak dari sel induk secara individual (Jawetz et al .,1996)

Infeksi candida terjadi jika adanya penempelan mikroorganisme dalam jaringan sel hospes. Interaksi antara mikroorganisme dan sel hospes diperantarai oleh komponen spesifik dari dinding sel mikroorganisme, adhesin dan reseptor. Mannan dan mannoprotein merupakan molekul-molekul C. albicans yang mempunyai aktifitas adhesif. Khitin, komponen kecil yang terdapat pada dinding sel C. albicans juga berperan dalam aktifitas adhesi (Tjampakasari, 2006).

Baca : Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans

Pada agar Sabouraud yang dieramkan pada suhu kamar, bentuk koloni lunak, warna coklat seperti ragi. Pertumbuhan terdiri dari sel-sel bertunas lonjong, pseudomiselium.Terdiri dari pseudohifa menjadi blastokonidia pada nodus-nodus dan kadang-kadang klamidokonidia pada ujung-ujung.(Jawetz et al,1996).

Candida albicans jamur bersel satu dan bereproduksi dengan blastospora, dibentuk pada ujung-ujung.Candida albicans meragikan glukosa dan maltosa menjadi asam dan gas, asam dari sukrosa, dan tidak bereaksi dengan laktosa.

Candida albican tahan terhadap suhu dingin, tetapi sensitif terhadap suhu panas (50°-60°C), juga sensitif terhadap pewarnaan anilin seperti methyl, violet, briliant green(Supriatno,1999). Jamur ini mudah tumbuh pada suhu 20°-37°C pada agar Sabouraud(Volk W.A et al, 1982). Koloni tipis terbentuk pada 24-36 jam pada agar Sabouraud dan diameter 1,5-2mm setelah 5-7 hari.Pseudomiselium. Candida albicans terlihat pada kondisi anaerob dan terdiri dari sel panjang yang tetap pada ujung rantai.

Candida albicans lebih sering didapat dari pada species Candida yang lain menjadi simtomatik .Untuk membedakan Candida albicans dengan species lain, sel ragi ini diinkubasi pada suhu 37°C dalam serum Candida albicans menjadi sel-sel lonjong bertunas.

Tag: , , , , ,

Diposting oleh Ulya


Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *