
Mengapa Sering Terjadi Kejadian Remaja Kabur Dari Rumah
Pernah dengar ada remaja kabur dari rumah karena konflik dengan orang tuanya? Sejauh mana sih…
Setelah belajar dengan keras, anak yang menghadapi ujian biasanya akan merasa lelah secara fisik dan psikis. Kondisi demikian cenderung menghambat otak mereka merekam materi pelajaran. Untuk mengembalikan kondisi fisik dan psikis anak menjadi segar, diperlukan relaksasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, relaksasi berarti pengenduran ketika anak menjelang ujian sekolah. Dalam arti tersebut terkandung maksud membuat kondisi fisik dan psikis tidak tegang, kaku, dan tertekan.
Relaksasi akan efektif jika dilakukan di lingkungan keluarga ketika anak menjelang ujian sekolah. Orang tua dalam hal ini sangat berperan. Oleh karena itu, sesibuk apa pun orang tua, yang memiliki anak menghadapi ujian, seyogyanya menyediakan waktu khusus — waktu untuk menampung kebutuhan perasaan dan pikiran anak. Sebab, saat-saat demikian, anak tidak hanya membutuhkan belajar untuk menguasai materi ujian, tetapi juga membutuhkan kebersamaan anggota keluarga dalam suasana yang menghibur.
Baca : Orang Tua Bijak Ngerti Anak Mengalami Stres (Bosan, Boring)
Di rumah, hal itu dapat dilakukan di saat-saat hari libur, atau di waktu luang, sore atau malam hari, setelah semua anggota keluarga berkumpul. Kegiatan bisa diawali dari dapur, misal sengaja bersama-sama memasak makanan kesukaan anak. Kemudian, dilanjutkan di meja makan dengan menyantap makanan sembari berbincang hal-hal ringan. Atau bisa juga berkebun, dan beternak. Pergi ke objek-objek wisata dan pusat-pusat kesenian juga bisa menjadi alternatif. Dengan berekreasi, ketegangan fisik dan psikis anak dapat mengendur. Anak tidak hanya memeroleh kesegaran badan dan jiwa, tetapi dia juga memperoleh pengalaman-pengalaman baru.
Alternatif lain, berkunjung ke rumah nenek-kakek atau sanak keluarga. Apalagi jika mereka berdomisili di luar kota. Jarang bertemu dengan mereka, kunjungan semacam tentu akan sangat bermakna, karena dapat menawarkan penghiburan fisik dan batin yang menyegarkan, di samping mempererat hubungan kekerabatan. Momentum itu juga sekaligus bisa dipakai untuk memohon doa dan restu kepada nenek-kakek dan keluarga – yang tentu akan lebih menguatkan mental anak dalam menghadapi ujian.
Mari kita menyediakan ruang relaksasi bagi anak menjelang ujian sekolah, agar dalam momen yang sarat belajar ini, mereka tidak dalam kondisi fisik dan batin terpuruk, tetapi tetap ceria penuh sikap optimis. *Sungkowo, Guru SMP 1 Jati, Kudus, Jawa Tengah
Tag: Anak Mengalami Kebosanan, Anak Menghadapi Ujian, Anak Menghadapi Ujian Sekolah, Anak Menjelang UN, Keluarga, Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak, Relaksasi Menjelang UJian