
Orang Tua Harus Siap Bantu Anak Menghadapi Pelajaran Sulit
Tahun pelajaran baru telah dimulai. Tentu menjadi pengalaman baru juga bagi buah hati dalam menghadapi…
Stres tidak hanya dimiliki orang dewasa. Anak kecil juga bisa stress, misalnya saat nilai ulangan jelek, dimarahi teman atau melakukan kesalahan dan sebagainya. Bisa juga karena ditekan orang tuanya harus mendapat nilai bagus, harus menduduki peringkat 10 besar, menjadi juara di bidang seni maupun olahraga, dan sebagainya. Jadi wajar jika anak mengalami stres.
Mungkin kita tahu atau ingat adanya kasus pengeroyokan yang dilakukan siswa SD terhadap teman sebayanya. Para pelaku pengeroyokan itu bisa jadi sedang mengalami stres dan tak tahu harus bagaimana mengakhirinya. Akibatnya mereka melampiaskan kebingungan itu dengan memukuli seorang teman sekolah hingga cedera bahkan tewas. Orang tua harus mengerti keadaan seperti ini jangan sampai anak mengalami stres yang berkepanjangan
Orang tua sebaiknya tahu dan mengenali, kapan anak mengalami stres dan paham bagaimana menghadapinya agar si anak tidak stress berkepanjangan dan dikhawatirkan tidak terkendali.
Ada beberapa cara yang muingkin bisa dicoba orang tua untuk menurunkan stress pada anak, yaitu:
Rumah adalah tempat berlindung bagi seorang anak. Bila anak merasa aman dan nyaman di rumah dan memiliki tempat bersandar ketika mereka menghadapi persoalan, stress mereka sedikit demi sedikit akan berkurang.
Cobalah lontarkan humor atau candaan yang ringan, memutar musik kesukaan dan melakukan aktifitas bersama, seperti makan malam atau jalan-jalan di akhir pekan.
Dongeng merupakan cara terbaik untuk menjalin kedekatan dengan anak. Jika pendekatan Anda berhasil bisa jadi ia akan angkat bicara tentang problema yang dihadapinya. Jika tidak, tidak apa-apa. Ceritakan saja kisah tentang para superhero yang kadang-kadang mengalami kekalahan dan masalah serta cara para pahlawan menyelesaikannya.
Cobalah membiarkan atau bahkan menganjurkan anak untuk bermain lebih lama dari biasanya. Bermain biasanya membuat anak gembira dan melupakan masalah yang dihadapinya.
Orang tua dengan anak yang lebih dewasa dapat mulai mengajarkan tentang bagaimana anak harus bersikap terhadap masalah. Lalu bantu mereka membayangkan konsekuensi dari masing-masing tindakan. Pertanyaan terbuka seperti, “Apa pendapatmu tentang hal ini?” akan memancing mereka untuk memikirkan bagaimana cara menyelesaikan masalah.
Anak biasanya selalu mencontoh orang tuanya, dalam hal apapun. Jadi, bersikaplah bijaksana ketika Anda sedang tertekan akibat masalah pekerjaan karena hal itu akan mempengaruhi sikap anak ketika mereka sedang menghadapi masalah.Yanuar Jatnika
Tag: Anak Marah Marah, Anak Mengalami Kebosanan, Anak Sehat, Anak Stres, Anak Stress, Kesehatan Anak, Orang Tua Bijak, Tips Mendidik Anak, Tips Orang Tua